Gubernur Gorontalo Motivasi kafilah gorontalo stqh Nasional XXVIII
4 mins read

Gubernur Gorontalo Motivasi kafilah gorontalo stqh Nasional XXVIII

Kafilah gorontalo stqh, Visionarynexst.com – Menjelang pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional ke-XXVIII, seluruh daerah mulai mempersiapkan delegasi terbaiknya.
Tak terkecuali Provinsi Gorontalo, yang mengirimkan para kafilah unggulan untuk mewakili daerah di ajang bergengsi tingkat nasional ini. nerakatoto

Dalam sebuah acara pelepasan yang penuh haru dan semangat, Gubernur Gorontalo hadir secara langsung memberikan motivasi dan pesan kebanggaan kepada seluruh peserta.
Ia menegaskan bahwa kompetisi ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi sarana dakwah dan pembuktian nilai-nilai keislaman melalui bacaan dan hafalan Al-Qur’an.


Gubernur Tekankan Nilai Spiritual dan Integritas

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa keberangkatan kafilah Gorontalo bukan hanya membawa nama daerah, tetapi juga membawa marwah umat Islam di tanah Hulondalo.
Ia menekankan bahwa setiap peserta harus menjadikan STQH sebagai momentum memperkuat iman dan karakter.

“Kemenangan sejati bukan hanya meraih juara, tetapi ketika setiap bacaan dan hafalan kita menjadi bagian dari ibadah yang tulus,” ujar sang Gubernur dengan penuh semangat.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga integritas dan kejujuran, terutama dalam ajang yang membawa nama Al-Qur’an.
Baginya, adil, ikhlas, dan rendah hati merupakan nilai utama yang harus dijaga oleh setiap peserta dan pelatih.


Gorontalo Siapkan Kafilah gorontalo stqh Terbaik

Provinsi Gorontalo mengirimkan sejumlah peserta terbaik hasil seleksi ketat dari tingkat kabupaten/kota.
Mereka terdiri dari para qari-qariah, hafiz-hafizah, dan penghafal hadits yang telah berbulan-bulan berlatih di bawah bimbingan pelatih berpengalaman.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Gorontalo menyebutkan bahwa persiapan kafilah kali ini lebih matang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Para peserta mendapatkan pembinaan intensif baik dari segi tajwid, makhraj huruf, penghayatan makna, hingga mental kompetisi.

Selain aspek teknis, peserta juga diberikan bimbingan spiritual agar setiap lantunan ayat disertai penghayatan dan ketenangan hati.


Harapan Gubernur untuk STQH Nasional XXVIII

Gubernur berharap agar kafilah Gorontalo dapat tampil dengan penuh percaya diri dan menjunjung tinggi sportivitas.
Menurutnya, hasil terbaik akan datang ketika setiap langkah diawali dengan niat yang benar.

“Jangan takut menghadapi persaingan. Tugas kalian bukan untuk mengalahkan lawan, tapi untuk menampilkan yang terbaik dari diri kalian sendiri,” tutur beliau dalam pidato motivasinya.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung pengembangan generasi Qur’ani, bukan hanya di ajang STQH, tetapi juga melalui pembinaan di pesantren dan lembaga pendidikan Al-Qur’an di seluruh wilayah Gorontalo.


Ajang STQH Sebagai Cermin Identitas Bangsa

STQH Nasional bukan hanya ajang keagamaan, tetapi juga manifestasi budaya dan identitas bangsa Indonesia.
Melalui kegiatan ini, Al-Qur’an dijadikan pusat inspirasi bagi generasi muda untuk membangun akhlak, kepemimpinan, dan keteladanan.

Gubernur menilai, di tengah kemajuan teknologi dan tantangan moral saat ini, membangun karakter Qur’ani menjadi investasi besar bagi masa depan bangsa.

“Kita tidak bisa hanya berorientasi pada kompetisi duniawi. Pendidikan Al-Qur’an harus menjadi pondasi spiritual yang menguatkan bangsa,” tegasnya.

Ia pun berharap, STQH dapat terus menjadi wadah bagi anak muda untuk menemukan jati diri dan menyalurkan bakat keislaman mereka.


Dukungan Masyarakat Gorontalo

Suasana dukungan masyarakat terlihat jelas di berbagai lini — dari pemerintah daerah, ormas Islam, hingga lembaga pendidikan.
Banyak pihak ikut mendoakan agar kafilah Gorontalo dapat membawa pulang prestasi membanggakan.

Media lokal dan komunitas Qur’ani juga ramai mengunggah semangat dukungan di media sosial dengan tagar:
#GorontaloMengaji #STQH2025 #KafilahGorontalo

“Kami bangga, karena anak-anak muda kita bukan hanya cerdas teknologi, tapi juga cinta Al-Qur’an,” kata salah satu tokoh masyarakat dalam wawancara singkat.


Penutupan: Semangat Qur’ani untuk Indonesia

Acara pelepasan kafilah ditutup dengan doa bersama dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an.
Gubernur dan para tokoh agama berharap agar setiap langkah peserta membawa keberkahan dan menjadi contoh generasi Qur’ani yang cinta damai, santun, dan berilmu.

“Berangkatlah dengan semangat, pulanglah dengan keberkahan,” ujar Gubernur dalam pesan terakhirnya.

Ajang STQH Nasional ke-XXVIII bukan sekadar lomba, tetapi simbol cinta umat Islam kepada kalam Allah, dan Gorontalo siap menjadi bagian penting dari sejarah itu.


✍️ Kesimpulan

Motivasi yang diberikan Gubernur Gorontalo menjadi cermin kepedulian pemimpin terhadap pengembangan sumber daya spiritual di daerah.
Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pembinaan yang terarah, kafilah Gorontalo diharapkan mampu tampil maksimal di panggung nasional.

“Juara sejati adalah mereka yang membaca Al-Qur’an dengan hati, bukan hanya dengan suara.”