Jakarta : Aksi Solidaritas Palestina Pasca Gencatan Senjata
Aksi solidaritas palestina, Visionarynexst.com – Suasana Jakarta akhir pekan ini terasa berbeda.
Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat — mulai dari pelajar, ulama, aktivis, hingga komunitas lintas agama — turun ke jalan dalam aksi solidaritas untuk Palestina, menyusul kabar gencatan senjata sementara di Gaza. nerakatoto
Meski perang berhenti sementara, semangat kemanusiaan warga ibu kota justru membara.
Dengan membawa bendera merah putih dan panji Palestina, mereka bersatu dalam satu seruan: “Kemanusiaan di atas segalanya.”
Ribuan Warga Tumpah di Bundaran HI

Aksi dimulai sejak pagi hari di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
Massa mengenakan pakaian putih dan syal keffiyeh, simbol perjuangan Palestina.
Suara takbir, lagu perjuangan, dan doa bersama menggema di tengah teriknya matahari.
Spanduk besar bertuliskan “From Jakarta with Love for Palestine” terbentang di depan barisan utama.
Para peserta menyanyikan lagu “We Will Not Be Silent” sambil mengibarkan bendera Palestina yang panjangnya mencapai belasan meter.
“Kami hadir bukan untuk politik, tapi untuk kemanusiaan,” ujar salah satu orator dari atas mobil komando.
Polisi menutup sebagian ruas jalan, sementara relawan medis, petugas keamanan, dan panitia menjaga ketertiban sepanjang acara.
Meskipun jumlah massa mencapai ribuan, suasana tetap tertib dan damai.
Gencatan Senjata, Tapi Luka Belum Sembuh
Kabar gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diumumkan beberapa hari lalu memang menjadi angin segar bagi dunia internasional.
Namun, di mata masyarakat Indonesia, perdamaian sejati belum benar-benar tercapai.
“Gencatan senjata bukan akhir penderitaan. Masih banyak keluarga di Gaza yang kehilangan rumah, anak, dan masa depan,” ujar seorang relawan kemanusiaan dari lembaga internasional.
Banyak peserta aksi membawa poster bergambar anak-anak Gaza, reruntuhan bangunan, serta kutipan ayat Al-Qur’an yang menyerukan perdamaian.
Mereka ingin menunjukkan bahwa dukungan terhadap Palestina tidak berhenti pada isu politik, tapi juga nilai kemanusiaan universal.
Seruan Ulama dan Tokoh Agama

Aksi diisi pula oleh ceramah dan doa lintas iman.
Beberapa ulama besar, pemuka agama Kristen, Hindu, dan Buddha ikut naik ke panggung utama, menyampaikan pesan damai dan solidaritas kemanusiaan.
“Palestina bukan hanya milik umat Islam. Ini adalah perjuangan seluruh umat manusia,” ujar salah satu pendeta yang turut berbicara.
Sementara itu, Ustaz kondang dari Jakarta menyerukan agar masyarakat tidak berhenti membantu melalui donasi, doa, dan kampanye damai di media sosial.
Para tokoh agama sepakat bahwa AI, ekonomi, dan kekuatan politik dunia tidak boleh menghapus nilai kemanusiaan yang mendasar: hak hidup dan kebebasan.
Kreativitas Massa: Dari Poster, Musik, hingga Flashmob
Menariknya, aksi kali ini juga diwarnai oleh gelombang kreativitas peserta muda.
Komunitas seniman dan mahasiswa menghadirkan pementasan teatrikal bertema “Suara dari Gaza”.
Ada juga flashmob damai yang menampilkan musik perkusi dan tarian sufi, menyimbolkan harapan untuk perdamaian.
Di antara kerumunan, sejumlah muralis melukis gambar anak kecil memegang burung merpati putih — simbol perdamaian.
Lukisan tersebut langsung menjadi ikon viral di media sosial, menggambarkan sisi humanis dari perjuangan rakyat Palestina.
Dukungan dari Pemerintah dan Lembaga Kemanusiaan
Sejumlah pejabat publik turut hadir dalam aksi tersebut, meski secara pribadi.
Mereka mengapresiasi semangat damai dan kepedulian masyarakat Indonesia.
Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa Indonesia terus aktif mendorong perdamaian di forum internasional, termasuk di PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Sementara lembaga kemanusiaan nasional seperti Baznas, Dompet Dhuafa, dan ACT membuka posko donasi langsung selama acara berlangsung.
“Setiap sumbangan yang kita kirim, sekecil apa pun, berarti besar bagi mereka yang sedang berjuang untuk hidup,” ujar perwakilan relawan kemanusiaan.
Media Sosial Memanas dengan Tagar Solidaritas
Tagar #JakartaForPalestine, #PrayForGaza, dan #SolidaritasTanpaBatas menjadi trending di platform X (Twitter) dan Instagram sepanjang hari.
Foto-foto dari udara yang menampilkan lautan manusia di Bundaran HI viral di berbagai media nasional dan internasional.
Banyak figur publik, influencer, dan selebriti ikut mengunggah dukungan.
Beberapa di antaranya juga melakukan siaran langsung dari lokasi aksi, menyiarkan suasana penuh empati dan kebersamaan.
Refleksi: Solidaritas Bukan Sekadar Aksi

Aksi ini bukan hanya tentang turun ke jalan, tapi tentang kesadaran kolektif masyarakat Indonesia.
Bahwa dalam setiap tragedi kemanusiaan, selalu ada ruang untuk kepedulian.
Jakarta yang biasanya dikenal dengan hiruk-pikuk politik dan ekonomi, hari itu berubah menjadi kota doa dan solidaritas.
“Ketika dunia diam, Jakarta bersuara,” tulis salah satu peserta aksi di karton kecil yang dibawanya.
Semangat ini diharapkan tidak berhenti di jalanan, tapi juga terwujud dalam aksi nyata: bantuan kemanusiaan, pendidikan perdamaian, dan kesadaran global akan hak asasi manusia.
Kesimpulan
Aksi solidaritas untuk Palestina di Jakarta membuktikan bahwa nurani kemanusiaan bangsa ini masih hidup.
Ribuan orang dari berbagai latar belakang bersatu untuk menyuarakan keadilan dan perdamaian.
Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, perjuangan kemanusiaan belum berakhir.
Dari Jakarta, pesan kuat dikirimkan ke seluruh dunia: “Kami bersama Palestina, sampai perdamaian benar-benar datang.”